Kamis, 07 Februari 2008

Rahasia Kebahagiaan

Seorang anak muda menemui seorang bijak di sebuah istana untuk mengetahui 'rahasia kebahagiaan'.

Orang bijak itu mendengarkan dengan penuh perhatian keterangan si anak ttg alasan dia datang, tapi berkata bahwa dia tak punya waktu untuk menerangkan rahasia kebahagiaan. Dia menyarankan anak itu untuk melihat-lihat istana dan kembali dalam dua jam.

"Sambil kamu melihat2, aku ingin kamu melakukan sesuatu untukku," Kata orang bijak itu, menyodorkan sendok teh berisi dua tetes minyak. "Sambil kamu keliling, bawalah sendok ini tanpa menumpahkan minyaknya."

Anak tadi mulai naik turun tangga2 istana, dengan pandangan tetap ke arah sendok itu. Setelah dua jam, dia kembali ke ruangan tempat si orang bijak berada.

"Nah," tanya orang bijak itu, "apakah kamu melihat tapestri Persia yang tergantung di ruang makanku? Apakah kamu melihat taman yang ditata pakar pertamanan selama sepuluh tahun itu? Apakah kamu memperhatikan kertas-kulit yg indah di perpustakaanku?"

Anak itu merasa malu, dan mengaku dia tidak memperhatikan apa-apa. Perhatiannya hanya tertuju pada minyak di sendok itu supaya tidak tumpah, seperti yg dipercayakan si orang bijak kepadanya.

"Kembalilah dan perhatikan duniaku yang mengagumkan ini," kata si orang bijak. "Kamu tidak dapat mempercayai orang kalau kamu tidak tahu rumahnya."

Dengan lega, anak itu mengambil sendok tadi dan kembali menjelajahi istana itu, kali ini dia memperhatikan semua karya seni di atap dan dinding-dinding. Dia melihat taman2 dan pergunungan di sekelilingnya, bunga2 yang indah, dan mengagumi selera di balik pemilihan segenap hal yang ada di sana. Sekembalinya dia ke orang bijak itu, dia mengungkapkan secara terinci semua yang dilihatnya.

"Tapi mana minyak yg kupercayakan padamu?" tanya si orang bijak.

Memandang ke sendok yg dipegangnya, anak itu melihat minyak tadi telah hilang.

"Baiklah, hanya ada satu nasihat yg bisa kuberikan padamu," kata manusia terbijak itu. "Rahasia kebahagiaan adalah melihat semua keindahan dunia, dan tak pernah melupakan tetesan minyak di sendok."

~ Sang Alkemis (Coelho) ~

1 komentar:

raa mengatakan...

Buk..bagus juga blogg nye...

Duh bijak juga ney makna bahagia..aku setuju...
kalau menurut diriku bahagia itu diperoleh dari hal-hal sederhana dalam hidup, tanpa kita sadari banyak peristiwa sebenarnya yang dapat membuat kita bahagia. contoh sebuah senyum dari orang yang kita sayangi aja itu adalah sebuah kebahagiaan...